Banner IDwebhost
Banner IDwebhost
DAERAH  

Pemkab Pohuwato dan BKPRMI Terapkan Green Tumbilatohe, Tradisi Pasang Lampu Ramah Lingkungan

Rekonfunews.com, Pohuwato – Menjelang perayaan hari raya idul Fitri 2024, seluruh Masyarakat di Gorontalo khususnya di Kabupaten Pohuwato tengah mempersiapkan festival tahunan yakni tradisi Tumbilatohe.

Tradisi Tumbilatohe sendiri merupakan tradisi pasang lampu yang dilakukan oleh umat muslim Gorontalo. Tumbilatohe sendiri menggambarkan rasa suka cita dan bahagia masyarakat muslim menyambut hari kemenangan idul fitri.

Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi Tumbilatohe telah banyak mengadopsi media berbahan non organik, seperti penggunaan kaleng, minyak tanah dan lampu elektronik.

Berangkat dari kondisi tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato, melalui Dinas Pariwisata Pohuwato mulai akan menerapkan program green Tumbilatohe di seluruh Kecamatan.

BACA JUGA :   Bupati Saipul Harap Pembangunan Rumah Swadaya di Marisa Utara Selesai Tepat Waktu

Green Tumbilatohe sendiri merupakan sebuah konsep bertajuk ramah lingkungan, yang didalamnya menerapkan media dan bahan-bahan dari alam.

Selain itu, hadirnya Green Tumbilatohe untuk menghidupkan kembali sisi tradisional masyarakat Gorontalo dalam melaksanakan festival Tumbilatohe (Pasang Lampu) seutuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata Pohuwato, Rusmiyati Pakaya menjelaskan tahun ini Desa Marisa Utara terpilih sebagai pylot projek program Green Tumbilatohe yang serentak dilaksanakan di Provinsi Gorontalo.

Dalam pelaksanaan pylot projek ini pihaknya dibantu oleh BKPRMI dan unsur pemuda Desa Marisa Utara. Ia mengaku BKPRMI dan unsur Pemuda di Desa Marisa utara sangat kompak mensukseskan Green Tumbilatohe tersebut.

BACA JUGA :   Resmikan Gedung Satreskrim Polres Demak, Ini Pesan Bupati Eisti'anah

Menurut Ibu Ojon sapaan akrabnya, Green Tumbilatohe merupakan terobosan positif. Dimana selain mengembalikan tradisi orang tua terdahulu juga mengurangi dampak negatif dari penggunan bahan non organik.

“Iya ini untuk mengantisipasi krisis minyak tanah yang mana harga minyak tanah semakin tinggi. Selanjutnya menjaga alam agar tidak terdampak polusi dari penggunaan minyak tanah dan kaleng”, tuturnya.

Dia menjelaskan Pemerintah Daerah kabupaten Pohuwato akan memulai menerapkan Green Tumbilatohe. Jika sebelumnya masih menggunakan media kaleng dan minyak tanah, tahun depan tradisi Tumbilatohe akan mulai menerapkan bahan yang lebih ramah lingkungan.

BACA JUGA :   PT.MIPI Bintan Jadi Sorotan Penegak Hukum Amerika Serikat

“Jadi wadahnya itu diganti dengan buah pepaya muda atau batok kelapa, minyak tanah diganti dengan minyak kelapa. Ini dilakukan dalam rangka untuk menjaga kesehatan lingkungan”, tandasnya. (Edi)

BERITA TERBARU YANG DISARANKAN !
Bagikan Artikel :